Tujuh tahun lalu, Tony Nicklinson (58 tahun) adalah pria yang sangat sehat dan hidup bahagia bersama istri dan 2 anaknya. Tapi stroke mengubah segalanya. Tony menjadi lumpuh total dan hanya matanya saja yang bisa bergerak.
Saking menderitanya dengan penyakitnya itu, Tony sedang berusaha meminta pengadilan agar membolehkan dokter mengakhiri hidupnya yang tak berdaya.
Tony hanya dapat berkomunikasi lewat komputer yang mengikuti gerakan matanya. Software komputer mengkonversi gerakan mata ke dalam huruf-huruf abjad dan menyusunnya menjadi kata-kata.
Dan di tengah keterpurukannya itu, Tony menyapa dunia lewat Twiiter yang dilakukannya dengan mengetik tulisan dengan gerakan mata. Tweet pertamanya adalah 'Hello World'.
Dengan username @TonyNicklinson, ia menulis: "Hello world. I am Tony Nicklinson, I have locked-in syndrome and this is my first ever tweet," atau berarti "Halo dunia. Saya Tony Nicklinson, saya mengidap sindrom locked-in dan ini adalah tweet pertama saya". Dalam waktu kurang dari 24 jam, akunnya langsung diikuti lebih dari 2.500 follower.
Nicklinson terserang stroke 7 tahun lalu sehingga membuat tubuhnya lumpuh. Ia menggunakan teknologi gerakan mata yang dapat digunakan secara khusus untuk mengakses situs jejaring sosial.
Hingga kini Ia juga terus berusaha melakukan pendekatan kepada pengadilan tinggi agar dia dapat mengakhiri hidupnya sendiri secara sah.
Sebuah stasiun televisi di Inggris, Dispatches Channel 4, memfilmkan kehidupan Nicklinson dan akan disiarkan pada hari Senin 18 Juni 2012 pukul 8 malam. Pada hari yang sama Nicklinson dan keluarganya akan pergi ke pengadilan tinggi untuk mengupayakan agar dokter diizinkan secara sah mengakhiri hidup Nicklinson.
Pengadilan Tinggi telah mendengar pernyataan Nicklinson dalam proses hukum sebelumnya. Nicklinson mengatakan strokenya ini menyebabkan dirinya membutuhkan bantuan di hampir setiap aspek kehidupannya.
"Saya tidak bisa menggaruk jika gatal, saya tidak dapat memencet hidung jika hidung saya mampet dan saya hanya bisa makan makanan seperti bayi. Hanya saja saya tidak akan berkembang, tidak seperti bayi. Saya tidak memiliki privasi atau martabat. Saya mandi, berpakaian dan ditidurkan oleh pengasuh," tulis Nicklinson dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC, Jumat (15/6/2012).
Nicklinson memiliki 2 orang putri yang sudah dewasa dan memiliki kehidupan yang aktif sebelum terserang stroke. Ia menderita stroke pada tahun 2005 saat melakukan perjalanan bisnis ke Athena.
Ia meminta pengadilan untuk memberikan pernyataan bahwa dokter diperbolehkan mengakhiri penderitaannya dengan persetujuan dirinya sendiri. Artinya, sang dokter secara hukum diperbolehkan membunuh Nicklinson dan tidak terjerat pasal pembunuhan karena mendapat persetujuan pasien dan keluarga. Namun sampai saat ini, pengadilan masih belum dapat memutuskan akan mengeluarkan pernyataan tersebut atau tidak.
Source: detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here...