Header

6/19/2012

Introducing Indonesian Junk Food Called "Gorengan"


Banyak orang sangat suka mengkonsumsi jajanan gorengan. Jajanan ini ada banyak macamnya, yaitu tahu isi goreng, tempe goreng, pisang goreng, singkong goreng, ubi goreng, nangka goreng, dan lain-lain. Jajanan gorengan adalah camilan khas rakyat Indonesia. Namun dari segi medis, jajanan gorengan juga bisa disebut sebagai junk food-nya Indonesia.

Mengapa bisa disebut junk food? Apa yang salah dengan jajanan gorengan? Untuk mengetahui jawabannya, saya ajak Anda untuk menyimak beberapa penjelasan berikut.

Penyebab dari radang tenggorokan, kolesterol tinggi, dan penyakit degeneratif.
Nangka, singkong, ubi, dan pisang sebenarnya produk alam yang sehat. Namun, bahan makanan yang sehat bisa menjadi tidak sehat bila diolah dengan cara digoreng. Menggoreng makanan bisa membentuk asam lemak trans (Trans Fatty Acid atau TFA) yang dapat merusak dan menyumbat pembuluh darah.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menjelaskan dalam situsnya bahwa makanan yang kaya karbohidrat atau tepung yang mengalami penggorengan atau proses pemasakan dengan suhu yang tinggi dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik yang menjadi pemicu kanker, yaitu akrilamida. Dosis TERTENTU akrilamida juga beracun bagi sistem saraf manusia.

Jajanan gorengan yang tinggi lemak trans juga akan membuat seseorang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung. Lemak trans akan merangsang tenggorokan dan membuatnya gatal sehingga mudah terserang batuk, bahkan menyebabkan radang amandel.

Banyak orang yang tidak tahu bahwa kebiasaan makanan gorengan adalah makanan yang memiliki risiko tinggi bagi kesehatan dan menjadi pemicu penyakit degeneratif,” ujar ahli penyakit dalam RSU dr Soetomo Surabaya, Prof Dr dr Yogiantoro SpPD-KGEH. Penyakit degenarif itu antara lain, penyakit diabetes mellitus, kardiovaskular, serta stroke. Satu makanan gorengan, setara dengan tiga potong jenis makanan gorengan lauk dan lima potong makanan selingan atau dua potong lauk dan delapan potong makanan selingan.

Bahaya Minyak Jelantah untuk Menggoreng Jajanan.
Kadang kita temui gorengan yang dijual di pinggir-pinggir jalan maupun tempat favorit kita memiliki warna yang hitam tidak seperti biasanya, bahkan saat dipegangpun teksturnya keras, dan itu adalah tanda-tanda bahwa gorengan yang akan anda beli bermasalah. warna hitam yang kadang kita temui di gorengan tersebut adalah hasil penggorengan dari minyak yang sudah dipakai berulang kali atau kita lebih akrab menyebutnya dengan minyak jelantah.

Kualitas minyak jelantah menurun dari minyak goreng baru. Minyak jelantah mengeluarkan kandungan polimer yang dapat terserap dalam makanan berupa asam lemak trans. Dan dalam minyak jelantah terdapat zat radikal bebas,seperti peroksida dan epioksida yang mutagen dan karsinogen sehingga berisiko terhadap kesehatan manusia. seperti gangguan peroksida pada minyak bekas yang menyebabkan pemanasan suhu tinggi yang mengganggu kesehatan yang berhubungan metabolisme kolesterol.

Bahaya Kertas Bekas Pembungkus Gorengan
Kertas bekas seperti koran, majalah, atau kertas yang sudah tercampur tinta sangat berbahaya bagi tubuh manusia karena di dalam tinta terdapat timbal yang bersifat racun. ”Bila terkena panas atau minyak gorengan, tinta dapat larut dalam makanan”, ungkap M Ali Bata Harahap.

Bila tertelan, paparan timbal yang dikonsumsi BERULANG dalam jangka lama meski dalam jumlah sedikit dapat menyebabkan akumulasi dalam jaringan tubuh, yaitu pada tulang gigi, hingga ke otak, dan dapat pula menimbulkan efek pada ginjal, hati, darah, saraf, alat reproduksi, dan endokrin dari sistem kekebalan tubuh. ”Tahap awal dari keracunan timbal ditunjukkan dengan kehilangan nafsu makan dan kehilangan berat badan “.

Gorengan yang telah tercemar timbal apabila dimakan dapat menyebaban rasa terbakar pada mulut dan kerongkongan, pengeluaran air liur secara berlebihan, sakit perut disertai rasa mulas yang hebat, muntah, diare dengan tinja berwarna hitam, berdarah, susah buang air besar, merasa kelelahan, gangguan tidur, gelisah, lekas marah, gangguan ginjal, gangguan otak dengan penglihatan, kesemutan, kejang hingga mengalami kelumpuhan. ”Kematian dapat terjadi akibat gagal jantung”.

Sikap Kita Seharusnya Setelah Mengetahui Faktanya
Dalam artikel ini saya tidak menganjurkan Anda stop makan jajanan gorengan serta mendemo para penjual jajanan gorengan. Saya menuliskannya supaya kita semua waspada dan mengambil sikap yang bijaksana, sehingga terhindar dari resiko penyakit radang tenggorokan, kolesterol tinggi, sakit jantung, bahkan kanker.

Bagi Anda yang dalam kondisi sehat, JARANG dan sedikit makan jajanan gorengan tidak akan membawa masalah kesehatan, karena tubuh Anda punya kesempatan untuk menetralisir dan membuang efek negatif jajanan gorengan. Namun, jika Anda sedang sakit atau sensitif terhadap jajanan gorengan, alangkah lebih bijak jika menghindarinya sama sekali.

Tiap orang memiliki metabolisme dan daya tahan yang berbeda-beda. “Dengarkanlah” respon tubuh Anda ketika mengkonsumsi jajanan gorengan. Dari sana Anda akan tahu apa perlu mengurangi konsumsi jajanan gorengan atau bahkan menghindarinya sama sekali.

Source: healindonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here...