Seperti dalam setiap bidang kehidupan, terdapat seseorang dengan kepribadian luar biasa di dalam bidang tersebut, yang namanya tercatat dalam sejarah. Di dalam pasar mata uang, George Soros adalah salah satu traders tersukses dalam sejarah Forex. Karir Soros dimulai dari berdirinya Quantum Fund pada tahun 1969 di Curacao. Selama waktu keberadaannya, Quantum Fund melakukan operasi spekulatif yang menguntungkan dalam jumlah besar di pasar mata uang. Sebagai contoh, pada pasar Forex tahun di 1996 saja, Quantum Fund menerima keuntungan yang setara dengan pendapatan tahunan McDonald. Padahal, sebagian besar kesepakatan "pembuatan uang" George Soros dianggap sebagai operasi pada spekulasi mata uang Poundsterling Inggris pada tahun 1992, karena dalam jangka waktu satu bulan laba bersih sebesar Rp 2 miliar diperolehnya. Berkat keberhasilan dan fakta-fakta tersebut, George Soros mendapat reputasi sebagai "Orang yang merampok Bank Inggris."
Untuk memahami skema yang membuat George Soros menjadi manusia satu miliar dolar dalam satu hari dan hampir menyebabkan nilai mata uang Inggris runtuh, Anda harus memahami praktek yang disebut short selling.
Short selling adalah suatu cara untuk "bertaruh" terhadap saham (atau mata uang atau apa pun) yang menurut Anda akan turun nilainya. Anda diperbolehkan untuk membeli saham pada dasarnya dengan perjanjian membayar kepada mereka pada waktu yang akan datang, berapapun harganya di masa depan. Kemudian Anda dapat melanjutkan dan menjualnya sekarang, berapapun harganya sekarang. Jadi jika harga turun seperti yang Anda perkirakan, ketika tiba saatnya untuk benar-benar membayar, Anda membayar kurang dari apa yang mereka jual kepada Anda, dan Anda akan membuat keuntungan. Jika harganya naik, Anda harus membayar lebih dari apa yang mereka jual kepada Anda, dan Anda akan kehilangan uang Anda. Itulah risiko yang Anda ambil.
George Soros memiliki feeling bahwa nilai mata uang Poundsterling Inggris hendak turun. Pada saat yang bersamaan, pemerintahan Inggris mencoba untuk menjaga nilai mata uang Poundsterling naik dibandingkan dengan nilai mata uang negara Eropa lainnya, meskipun faktanya bahwa ekonomi mereka tidak berjalan dengan baik, misalnya Jerman.
Sementara itu, Soros, membuat salah satu judi terbesar dalam sejarah uang: dia melakukan short selling senilai $10 milyar pada tanggal 16 September 1992. Hari yang dikenal sebagai Black Wednesday. Banjir uang ini mengalir lebih cepat daripada kemampuan pemerintah Inggris untuk dapat memberi jaminan. Nilai Poundsterling mulai menurun, sampai-sampai Inggris terpaksa mundur dari European Monetary System (EMS). EMS ditujukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang negara-negara Eropa. Selama tiga bulan ke depan, nilai Poundsterling turun sebesar 24 persen.
Soros mengantongi uang $ 1,1 miliar, dan sejak saat itu dia menjadi dikenal sebagai "The Man Who Broke Bank of England."
Source: cracked, instaforex
gann..... ak mw tanya post nya agan yg manchester united greatest ever.. ane udah donlod d idws ...tp yg mid fielder sama yg striker ga isa d ekstrak ... corrupt katanya.. tolong di bantu gan...
BalasHapusjurusan apa ka?
BalasHapusvisit me in novaratna.blogspot.com
and my community : teenagerarmygeneration.blogspot.com