Apakah anda merasa suhu pagi hari terasa seperti siang hari? Atau merasa musim kemarau lebih panjang? Jawabannya iya. Dekade 1990-an dan 2000-an adalah 10 tahun terpanas. Kenaikan suhu Bumi yang tidak wajar ini dikenal sebagai Global Warming atau Pemanasan Global.
Apa penyebab Global Warming?
Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)
Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect) adalah salah satu fenomena yang dianggap sebagai penyebab terbesar dari Global Warming. Sebenarnya secara alami proses Efek Rumah Kaca sangat diperlukan untuk kehidupan di Bumi. Panel gas rumah kaca di atmosfer menangkap panas matahari agar tidak seluruhnya terlepas angkasa. Itulah sebabnya kenapa Bumi terasa hangat, tidak dingin dan beku. Masalah terjadi ketika konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer meningkat secara berlebihan. Akhirnya, gas rumah kaca malah menghalangi panas matahari yang seharusnya dikeluarkan.
Efek umpan balik
Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Apa dampak nyata Global Warming?
• Peristiwa badai Hurricane kategori 4 dan 5 meningkat 2 kali lipat dalam 30 tahun terakhir.
• Malaria telah dapat menyebar ke tempat yang lebih tinggi seperti Colombian Andes, 7,000 feet di atas permukaan laut.
• Aliran es dari glasier di Greenland meningkat dua kali lipat lebih dibandingkan dekade lalu.
• Sedikitnya 279 spesies tumbuhan dan hewan sudah mulai merespon global warming, dengan berpindah ke arah mendekati kutub.
• Kekeringan dan kebakaran hutan akan semakin sering terjadi.
• Permukaan laut global akan naik lebih dari 20 feet seiring dengan mencairnya es di kutub utara dan selatan, dan mengancam kehidupan penduduk pesisir pantai.
Apa yang bisa kita lakukan?
Seperti yang dikatakan WWF Indonesia
“Semua berawal dari rumah kita sendiri. Ketika kita tahu CO2 paling banyak dikeluarkan sektor listrik, satu hal kecil yang bisa dilakukan dan memberi hasil maksimal adalah berhemat listrik. Mudah, kan? Siapapun bisa. Dan, murah. Dengan berhemat, Indonesia tidak perlu membangun pembangkit listrik berbahan bakar fosil lagi!”
Panduan lebih detail tentang aksi pencegahan global warming yang bisa kita lakukan, Klik ==> How to save the climate - personal how to guide
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here...